BAJAUINDONESIA.COM: Jakarta (16/10/2019) Merilis berita dari situs ristekdikti.go.id , Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama Eagle Institut Indonesia menyelenggarakan kompetisi film yang mengangkat perjuangan mahasiswa Bidikmisi di seluruh Indonesia. Film-film ini diharapkan dapat ditonton siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan orang tua agar mereka yakin dapat berkuliah secara gratis dan mendapatkan biaya hidup hingga lulus.
Baca juga:
- Erni Bajau: Terima Kasih atas Dedikasi Tomy Kibu, Sineas Sul-Tra yang Mengeksplor Bajau (Bajo) Melalui Film
- Kegiatan Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kekar Bajau Konawe Kepulauan yang Pertama, Terlaksana Sukses, Lancar, dan Meriah
- Erni Bajau: ODIS Bajo Cikal Bakal Organisasi Perempuan Suku Bajau Pertama di Indonesia
- Sengkang Manusia Laut di Torosiaje
- Tradisi dan Makna-Makna Simbolik BUSANA ADAT MASYARAKAT BAJAU INDONESIA
- Erni Bajau Melakukan Sosialisasi Pentingnya Pendidikan ke Desa Bajau Sulaho Kabupaten Kolaka Utara
- Duata Mandi Mayah: Titual Pengobatan Alternatif Suku Bajau
- BUDAYA ANIMISME DAN DINAMISME MASIH KENTAL PADA MASYARAKAT BAJAU TOROSIAJE
- Suku Bajau Membuat Lapangan Futsal di Atas Laut?
Lebih lanjut diungkapka bahwa tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh masyarakat Bajau di Saponda untuk memiliki seorang dokter. Dengan serba keterbatasan di segala bidang, jangankan untuk sekolah dokter, untuk menyekolahkan anak-anak mereka di perguruan tinggi biasa saja adalah hal yang sangat berat. Namun kini masyarakat Saponda dapat bernapas lega. Karena sebentar lagi, Riska, mahasiswa kedokteran dari Universitas Haluoleo Kendari, yang merupakan seorang anak Bajau di Saponda akan menjadi dokter dan bercita-cita untuk kembali pulang ke kampung halaman untuk mengabdi di kampungnya.
Tomy Kibu, sineas Sul-Tra menjemput kesempatan ini dengan menggarap film berjudul Mengarungi Mimpi dari Saponda.
Tomy Kibu, sang Sutradara terinspirasi dari kisah Riska gadis lugu, baik hati, cerdas dan manis. Calon dokter pertama suku Bajau dari sebuah pulau Kecil di depan teluk Kendari . Saponda, sebuah pulau kecil dengan hamparan pasir putihnya yang hampir tak terdapat pepohonan itu berpenduduk 100 persen suku Bajau.
“Riska akan menjadi dokter pertama dari suku Bajo Pulau Saponda Kecamatan Soropia Konawe Sulawesi Tenggara. Dalam menyelesaikan pendidikan dokternya dia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa dia tidak mendapatkan lagi beasiswa, sementara orang tuanya hanyalah nelayan tradisional yang hanya mampu memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Ditengah situasi itu Riska tetap berjaung mengarungi mimpinya. Inilah yang menggerakkan hati saya untuk membuat dokumntasinya” Ungkap Bang Tomy “Saya memang sangat perhatian terhadap kondisi pendidikan anak-anak Bajo, harapan saya semoga ini menjadi motivasi anak-anak atau generasi Bajo agar meraih pendidikan lebih baik” Tutupnya.