POSBI (Persatuan Orang Sama Bajau Indonesia) Go Internasional, bawa Isu Masyarakat Sea Nomad Indonesia: Sama-Bajau.
Ketua Umum POSBI, Erni Bajau diundang sebagai Pembicara oleh Chulalongkorn University Thailand, dalam Forum Akademik Peneliti Nomad Laut Internasional: Sama-Bajau Indonesia.
Kegiatan tersebut berhubungan dengan diterimanya proposal abstrak Tim Akademik yang terdiri dari; Wengki Ariando, Marcus Taylor, Dedi Supriadi Adhuri, Henry Thomas Simarmata, Erni Bajau, dan Narumon Arunotai, pada forum Nomadic Ethics and Intercultural Dialogue di Ulaanbaatar 22-23 Juni 2023, yang diselenggarakan oleh kerjasama Commission on Nomadic People, the National University of Mongolia, the Mongolian Anthropological Association, and UNESCO.
Tim Akademik akan mempresentasikan tulisan berjudul Towards Cultural Interconnectivity: A New Face of Social Networking of Bajau Communities, dalam panel Sea Nomads in SEA: Understanding Ethics and Cultural Relations dengan peneliti sea nomads lainnya di Asia Tenggara.
Berkaitan dengan hal tersebut, Chulalongkorn University, Thailand membuat forum yang menghadirkan Organisasi POSBI, dan mengundang Ketum POSBI, Erni Bajau sebagai Pembicara, dengan menyajikan materi dengan tema Geting To Know The Indonesian Sea Nomads: Sama-Bajau.
“Kedua kesempatan ini merupakan gerbang pembuka bagi kami Orang Sama-Bajau Indonesia untuk membawa isu lokal dan nasional ke ranah internasional. Kami diundang untuk menghadiri forum tersebut dan berdiskusi mengenai perspektif nomad laut di Indonesia” kata Ketua Umum POSBI, Erni Bajau.
Adapun output dari kegiatan ini Dr. Wengki Ariando mengungkapkan, “output dari kegiatan ini berupa pembuatan draft perlindungan masyarakat nomad di dunia, sedangkan bagi nomad laut Indonesia, informasi dan jejaring dari forum ini dapat kami gunakan dalam memperkuat riset, paguyuban dan potensi kerja sama lainnya dalam isu-isu pembangunan nomad laut di Indonesia”
“Kami merasa nomad laut di Indonesia (Orang Laut dan Sama-Bajau) harus mengambil peran dan tindakan partisipatif dalam mengawal isu ini sampai kepada pembahasan di Perserikatan Bangsa-bangsa” tutup Erni Bajau.
