Jadi Narasumber Webinar BRIN, Ketum POSBI: Jika Dibiarkan Terus-Menerus, Sungguh Ini Bentuk Diskriminasi, Marginalisasi, dan Pengabaian yang Nyata

Avatar

POSBI News: Ketua Umum Perkumpulan Orang Same-Bajau Indonesia (POSBI) Erni Bajau hadir sebagai Narasumber dalam Webinar dan Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Masyarakat dan Budaya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 27 Januari 2024.

Webinar dan Diskusi mengusung topik Nasib Suku-Suku Laut (Orang Laut dan Suku Sama-Bajau) di Negara Maritim Indonesia.

Dalam webinar dan diskusi, Erni Bajau membahas tentang Perempuan Laut. Ia membahas, Perbedaan Peran Perempuan Sama-Bajau (Dulu dan Sekarang), Tantangan Perempuan Sama-Bajau saat Ini, dan Inovasi yang Dibutuhkan Perempuan Sama-Bajau Menuju Kesetraan Gender Inklusif.

Erni Bajau menyoroti soal kesehatan perempuan suku Sama-Bajau di Indonesia, tingginya angka putus sekolah, banyaknya usia produktif yang pengangguran, dan masih banyak perempuan yang buta huruf.

BACA JUGA:  MENGENAL PAKAIAN ADAT SUKU BAJAU INDONESIA

“Selama saya melakukan perjalanan sejak September 2023 saya bertemu dengan beberapa perempuan Bajau yang tidak mau berobat ke dokter karena takut dan teror biaya rumah sakit yang mahal, saya banyak bertemu dengan perempuan muda bahkan berumur 15 tahun tapi sudah menjanda, beberapa anak mengatakan malas ke sekolah bahkan tidak mau sekolah lagi karena sering mengalami perundungan oleh orang darat, itu faktanya” ungkap Erni Bajau yang dikutip media ini dari situs pribadinya ernibajau.com.

“Saya membahas banyak hal dalam webinar dan diskusi tersebut, saya juga menyinggung soal akses air bersih yang sulit, contoh di Desa Sama Bahari (Desa Sampela) di Wakatobi, desa yang berdiri di atas laut tersebut berhadapan langsung dengan Pulau Hoga yang merupakan destinasi terumbu karang dunia dengan jumlah penduduk hampir 1000 jiwa, tidak memiliki fasilitas air bersih. Semua hal yang saya bahas sangat membutuhkan perhatian khusus pemerintah daerah setempat hingga pemerintah pusat, ini masalah serius, butuh solusi dari berbagai pihak, jika hal ini dibiarkan terus-menerus setiap tahun, sungguh ini adalah bentuk diskriminasi, marginalisasi, dan pengabaian yang nyata” tutup Erni Bajau

error: Content is protected !!