Bajau Indonesia: Kongkeh adalah nama ikan buntal dalam bahasa Bajau. Setiap daerah, ikan buntal mungkin memiliki nama yang berbeda.
Beberapa media online sedang ramai menulis atau memberitakan tentang orang-orang yang meninggal akibat keracunan ikan buntal atau juga disebut ikan buntek ini.
Padahal, bagi kami orang Bajau, ikan buntal (kongkeh) ini tidak beracun, justru dagingnya sangat gurih dan legit. Jika mengunjungi kampung-kampung Bajau di Sulawesi Tenggara dan kampung-kampung Bajau di Kepulauan Banggai Sulawesi Tengah, saya pasti berburu ikan buntal dan ikan pogo’. Kedua ikan tersebut memiliki tempat istimewa di lidah (penulis). Hampir semua orang Bajau menyukai ikan buntal dan ikan pogo’.
Namun, ada hal yang perlu diketahui oleh masyarakat umum, bahwa kami orang Bajau membedakan ikan buntal ini menjadi dua jenis: yakni Kongkeh dan Gurissang. Keduanya adalah jenis ikan buntal. Tapi ketika melihat gambar-gambar ikan buntal yang ada di media-media online, media-media tersebut tidak membedakan jenis buntal kongkeh dan buntal gurissang
Kongkeh
Ciri-ciri buntal konkeh adalah bentuknya bundar, berduri, dan dapat mengembang seperti balon sampai 5 kali lipat dari ukuran aslinya.
Bagi orang Bajau, kongkeh adalah jenis ikan yang sangat lezat, selain lezat dan legit. Kelezatan dan kelegitannya justru terdapat pada hati ikan buntal. Selain hatinya yang sangat lezat, dalam perut ikan buntal kongkeh juga terdapat gelembung putih yang kami sebut ampullus. Nah, ampullus ini konon sangat berguna untuk meningkatkan vitalitas laki-laki dan perempuan suku Bajau yang sering bekerja keras.
Ampullus kongkeh tersebut diolah dengan cara dikeringkan lalu setelah kering dapat disuguhkan dengan cara direbus dan airnya diseduh atau disuguhkan seperti minuman jamu atau teh. Jika dijual, harga ampullus kering ini mencapai ratusan ribu perkilonya
Gurissang
Bagi orang Bajau, gurissang adalah jenis ikan yang sangat berbahaya karena beracun. Konon racun ikan buntal jenis gurissang yang besarnya seukuran tinju anak kecil dapat membunuh 30 orang dewasa.
Saya masih ingat dulu, tahun 1990-an di kampung saya, kampung Bajau di Kelurahan Langara Laut Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan SulTra (Sulawesi Tenggara). Kampung kami dihebohkan oleh kabar meninggalnya ibu teman bermain saya. Ibu teman saya ini baru saja habis melahirkan anak ketiganya. Namun, harus meregang nyawa karena memakan ikan buntal jenis gurissang.
Pertanyaannya, kenapa orang Bajau yang notabene orang laut ini bisa memakan ikan buntal jenis gurissang?
Inilah bahayanya ketika kita tidak dapat membedakan ikan buntal kongkeh dan ikan buntal gurissang. orang Bajau sendiri pun yang dapat dikategorikan sebagai suku yang bergelut dengan laut, seluruh hidupnya hampir di habiskan di atas laut, akrab dengan berbagai jenis ikan dan hasil laut, pun masih ada yang luput tidak dapat membedakan antara kongkeh dan gurissang apalagi orang awam yang tidak dapat membedakan jenis-jenis ikan.
Gurissang ciri-cirinya hampir sama dengan kongkeh, namun kongkeh durinya lebih panjang dan tajam. Sedangkan gurissang tidak memiliki duri seperti duri pada buntal jenis kongkeh.
Oleh karena itu, pembaca dan masyarakat yang suka makan ikan laut, mohon untuk berhati-hati mengonsumsi ikan buntal, jangan sampai Anda tidak dapat membedakan ikan buntal kongkeh dan ikan buntal gurissang.
Bagi Anda yang akan berwisata ke daerah Bajau atau kampung Bajau, jika ingin berkuliner ikan, kalian harus mencicipi ikan buntal dan ikan pogo. Tapi jangan sampai salah membedakan kedua ikan buntal tersebut.