SUMENEP-Bajauindonesia.com Amir Nelayan asal Desa Tanjung Keaok, Kecamatan Sapeken yang hilang saat terjadi ledakan kapal Ramadan di perairan Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep akhirnya ditemukan, namun naas saat ditemukan amir dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Pada Selasa (3/3) Jam 10 pagi.
“Satu korban dari perahu meledak yang kemarin hilang atau terlempar ke laut, hari ini ditemukan oleh para nelayan dari Desa Tanjung Kiaok,” kata Kapolsek Sapeken, AKP Karsono saat dihubungi melalui telpon.
Menurutnya, penemuan korban perahu meledak itu dilakukan oleh nelayan Desa Tanjung Kiaok, yang dibantu oleh nelayan Pagerungan Kecil. “Pencarian korban tidak hanya dilakukan diatas air saja, melainkan juga dilakukan penyelaman oleh para nelayan. Hingga pada akhirnya korban ditemukan di dasar laut,” terangnya.
Setelah ditemukan, jasad korban langsung dilarikan ke Posko di Desa Tanjung Kiaok untuk dicek keadaannya. “Korban tersebut di Visum et Repertum (VeR) oleh pihak Polsek, Puskesmas dan Kepala Desa Tanjung Kiaok untuk mengetahui kondisi korban,” jelasnya.
Sebelumnya, Perahu Ramadan yang sedang mencari ikan di perairan Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, meledak ditengah laut. Perahu nahas itu membawa tujuh orang nelayan yang terlempar ke laut. Enam orang nelayan dinyatakan selamat, sedang satu orang lainnya bernama Amir, warga Tanjung Kiaok, Sapeken dinyatakan hilang terbawa arus. Namun, tubuh Amir sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengatakan, ledakan itu akibat bom ikan yang dibawa 7 nelayan meledak. Untuk perahu Ramadan sendiri, hancur pada lambung bagian kiri.
Enam nelayan yang selamat dan berhasil dievakuasi ke bibir pantai semuanya berasal dari Desa Tanjung Kiaok, Sapeken, Sumenep yakni Tamma, Anton, Jefri, Surji, Indri dan Erpan.