Musik Tradisional Masyarakat Bajo Kepulauan Sapeken

Ghozi Ahmad
Musik Bajo merupakan musik tradisional yang digunakan masyarakat bajo dalam acara-acara adat di Kepulauan Sapeken.

Musik Bajo merupakan musik tradisional yang digunakan masyarakat bajo dalam acara-acara adat di Kepulauan Sapeken. Menurut tetua masyarakat bajo musik ini mengandung harapan dan doa, karenanya gelaran musik bajo biasa kita temui dalam acara selamatan, sunnatan, penyambutan tamu dan pernikahan.

Musik bajo sebagai rangkaian lima gaya musik, yang terdiri dari 5 (lima) alat musik yaitu Suleh (yang menyerupai Saronin), Gong, Penabuh, dan 2 Gendang. Saat acara-acara tertentu dulu musik bajo biasa diiringi dengan ‘Nigal’ atau tarian, dan pertunjukan ‘Manca’ atau pencak silat.

BACA JUGA:  Masjid Darussalam Masjid Pertama Pagerungan Kecil di Bangun Oleh Daeng Fatubu

Masyarakat Bajo di Kepulauan Sapeken yang dikelilingi lautan yang luas, memiliki adat istiadat dan budaya yang dipegang teguh, serta kondisi sosial masyarakat yang terbuka dan beragam. Mereka hidup bersama suku lainnya yaitu dari bugis, bali, madura, dan mandar. Keberagaman dan dinamika sosial tersebut seolah diungkapkan melalui alunan.

Tekan untuk menyetel Videonya⬇️

BACA JUGA:  MAKADIA KAPPAL atau NYOROH KAPPAL
Musik bajo sebagai rangkaian lima gaya musik, yang terdiri dari 5 (lima) alat musik yaitu Suleh (yang menyerupai Saronin), Gong, Penabuh, dan 2 Gendang, Untuk selengkapnya silahkan di setel Videonya.

 

error: Content is protected !!