Menjaga Asa Pemuda dalam Membangun Desa

Ghozi Ahmad

Sapeken-Sumenep, Semangat membangun desa bukan hanya dilihat dari perbaikan jalan ataupun pengadaan sarana prasarana gedung, tetapi juga dilihat dari upaya mengembangkan potensi desa dari segi teknologi dan informasi. Selaras dengan program untuk mewujudkan desa yang mandiri dan berjejaring luas para pemuda juga harus terlibat didalamnya.

Seperti halnya Bung Karno sang plokamator menempatkan pemuda pada garda terdepan. Dengan sebuah kalimat yang pasti kita sudah pernah mendengar ataupun melihatnya.

“Berikanlah aku 1000 orang tua, maka akan aku cabut gunung Semeru, dan berikanlah aku 10 pemuda , maka akan aku guncang dunia,” kata beliau kala itu.

Bagaimana sinergi dalam pembangunan desa?

Begitu banyak peranan pemuda dalam pembangunan desa. Selain dari tenaga dan energi yang masih segar, sumbangsih ide dan pemikran pemuda juga dianggap mampu menciptakan inovasi dalam membangun desa.

Seperti apa arti dan peran pentingnya pemuda ?

Pemuda adalah sumber energi atau kekuatan bagi terbangunnya sebuah peradaban desa. Perannya sangat dibutuhkan guna melejitkan dinamika kehidupan desa. Kata-kata tersebut tidaklah bersandar pada ungkapan tiada makna. Setidaknya, pujian-pujian Bung Karno terhadap pemuda yang bernada optimistis telah mengindikasikan bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri. Namun kini, tampaknya nada optimisme tersebut mulai sumbang.

Para pemuda yang diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa, adakalanya justru melakukan tindakan-tindakan kurang membangun dan jauh dari nilai luhur nenek moyangnya. Terkubang dalam godaan seks bebas, narkoba, tawuran bermahkotakan anarkisme, dan boros seakan tak cacat manakala dilekatkan pada kehidupan para pemuda. Dengan kata lain, para pemuda tak jarang dipandang sebagai pengusik tatanan hidup dalam bermasyarakat.

GMB sedang membagikan bingkisan sembako kepada warga

Dalam membangun sebuah Desa tugas pemuda tidaklah gampang, karena permasalahan desa yang begitu kompleks pemuda harus mampu menciptakan formula yang tepat agar semangat perubahan dalam membangun desa tidak berbenturan dengan kultur dan adat istiadat desa, bukan tak mungkin permasalahan akan muncul dari para kaum tua desa yang mungkin adanya miss persepsi dengan cita-cita pemuda desa itu sendiri. dalam rangka menjadi penggerak desa pemuda harus mampu bersinergi, bekerja sama, hal itu tidaklah mudah karena akan membutuhkan komitmen yang kuat sebuah kebersamaan yang produktif, bukan hanya istilah makan nggak makan kumpul, tapi lebih dari semua itu untuk sebuah cita-cita luhur membangun desa sebagai langkah awal membangun sebuah peradaban negara, membentuk sebuah organisasi adalah keniscayaan karena dengan organisasi pemuda akan memiliki kendaraan dalam memperjuangkan program – program pembangunan desa.

Organisasi pemuda desa sebagai wahana pengembangan  Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu dan terarah mendesak digalakkan. Perangkat desa yang selama ini berkesan hanya pembuat surat pengantar administrasi kependudukan akan kuasa melakukan terobosan-terobosan baru dalam memajukan desanya melalui organisasi pemuda desa. Lebih dari itu, keterlibatan pemuda desa yang tergerakkan dalam organisasi akan menjadi kekuatan tak terpatahkan dan mampu menjadi perangsang bagi program kerja yang telah dirumuskan oleh para perangkat desa. Atas dasar itu, pemuda terdidik haruslah berada di garda depan. Dia harus benar-benar menjadi satria pelopor perubahan desa. Ia jugalah yang mesti menjadi teladan bagi para pemuda yang dari segi pendidikannya terbilang rendah. Ketika para pemuda berpendidikan tinggi dengan yang berpendidikan rendah berkumpul dan bersatu dalam sebuah organisasi pemuda desa, akan terjadilah gesekan pembaruan yang tentu sangat bermanfaat bagi masa depan desa.

BACA JUGA:  Suku Bajo Banggai Laut, Sulawesi Tengah
GMB Sedang membersihkan makam/kuburan

Masalah tidak akan menyerah begitu saja, pemuda harus benar – benar meiliki idealisme yang kuat dalam rangka membangun desanya, pembentukan organisasi bukanlah perkara mudah dibutuhkan semangat persatuan pemuda sehingga terwujud suatu gerakan saling bahu membahu mendirikan sebuah organisasi Karang Taruna, disisi lain dengan munculnya organisasi kepemudaan akan ada masalah baru seperti terkait pengakuan akan eksistensi organisasi itu oleh masyarakat, terarahnya program yang masif untuk pembangunan desa bukan sekedar kegiatan hura – hura semata, pendanaan organisasi sehingga sanggup mencukupi kebutuhan organisasi dalam menajalankan gerakan perubahan untuk desa. Untuk itu perlu diambil langkah – langkah dalam rangka memperkokoh perjuangan pemuda dalam membangun desanya , langkah – langkah yang bisa diambil sebagai berikut :

  1. Bersinergi dengan para sesepuh desa dan perangkat desa.Hal ini sangatlah perlu karena dalam sebuah desa sudah ada tatanan dan perundang – undangan yang mengikat baik tertulis maupun tidak tertulis, keberadaan kaum sesepuh kadangkala akan menjadi penghambat gerakan pemuda jika tidak ada pendekatan humanistis sehingga para sesepuh memahami akan tujuan gerakan kaum muda itu. Keterlibatan perangkat desa sangat membantu jalannya organisasi pemuda sehingga permasalahan yang timbul bisa diselesaikan bersama.
  2. Membentuk organisasi kepemudaan (Karang Taruna) dalam sebuah desa. Membentuk sebuah organisasi tidak hanya berkumpul bersama , melakukan kegiatan bersama tapi lebih dari itu, membentuk organisasi harus memikirkan sistem manajerial dan administrasi yang baik sehingga setiap program – program bisa terarah dan terevaluasi, disamping itu pengakuan organisasi juga diperlukan, organisasi yang baik harus jelas , terdaftar dan di kenal oleh masyrakat. pendaftaran organisasi bisa lewat notaris , pemerintah daerah hingga kementrian hukum dan HAM, atau minimal organisasi disyahkan oleh kepala desa setempat diketahui oleh camat sehingga setiap kegiatan akan dicap legal oleh masyarakat.
  3. Memperkuat unsur pendanaan organisasi. Pendanaan organisasi adalah ruh yang menggerakkan roda organisasi disamping semangat bersatu dan membangun desa, pendanaan bisa diperoleh dari pemerintah desa, pemerintah daerah, iuran anggota atau sumbangan dari pihak – pihak yang independen tanpa unsur yang justru akan merugikan organisasi, sumbangan bisa dari perseorangan maupun institusi, organisasi juga bisa bermitra dengan lembaga – lembaga donatur sosial baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk langkah awal pendanaan bisa diperoleh dari iuran anggota dan sumbangan para pemuda atau masyrakat desa lain yang telah berhasil secara ekonomi. Banyak desa yang masyarakat dan pemudanya merantau kelain daerah dengan pendekatan yang baik dipastikan mereka mau membantu jalannya organisasi tersebut bisa dikata sama – sama pemuda dalam desa yang sama yang tinggal didesa menggerakkan organisasi untuk kemajuan desanya dan yang berada di lain daerah membantu secara finansial sehingga semua pemuda bisa membangun desanya.
BACA JUGA:  Amerika Serikat Membuat Film Bajau "The Call From the Sea," Menyingkap Suku Bajau di Sulawesi yang Terancam Punah

Membangun sebuah desa adalah kewajiban pemuda, dengan bersatu dalam naungan organisasi yang dibangun atas rasa kebersamaan yang akan menumbuhkan semangat yang luar biasa. untuk mewujudkan semua itu pemuda atau organisasi pemuda harus mampu membuat peta jalan ( Road Map ), semacam grand desain agar program pembangunan desa oleh pemuda bisa berjalan maksimal dan bermanfaat buat masyarakat, dan yang terpenting mampu merangkul semua elemen desa untuk berjuang bersama-sama pemuda membangun desa itu sendiri, karena pemuda tidak akan mampu berjalan sendiri.

Dalam artikel ini penulis mengibaratkan membangun sebuah desa ibarat kita pergi kesuatu tujuan dengan kendaraan yang kita cintai, Sopirnya adalah Pemuda, kendaraanya adalah organisasi kepemudaan yang kita bentuk, jalannya adalah suatu upaya pembangunan sebuah desa dan tujuannya adalah mewujudkan Desa mandiri yang mampu jadi harapan masyarakatnya, sebuah desa yang memiliki ekonomi yang bagus, Kesehatan yang baik dan infrastruktur yang menunjang perekonomian, sehingga para generasi muda tidak harus pergi ke daerah lain atau luar negeri untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. oleh karena itu kita harus membicarakan peta jalan ( Road Map )untuk mencapai tujuan itu. ada beberapa strategi  atau langkah – langkah untuk membuat  road map pembangunan desa, antara lain :

1. Mengetahui permasalahan yang muncul di desa kita.

Untuk melangkah dalam membangun desa kita harus memetakan permasalahan apa saja yang terjadi didesa kita baik dari sisi Ekonomi , Budaya dan adat istiadat, Kesehatan, Kultur masyarakat dan Infrastruktur desa penunjang semua sisi sebelumnya. Kita ambil contoh dalam bidang Infranstruktur desa kurangnya sarana pengarus utamaan pemuda seperti sarana olah raga, susahnya mencari ruang kreatif dll sehingga  kesulitan melahirkan komunitas kegiatan positif pemuda. Dibidang kesehatan banyaknya angka kematian usia muda , Banyaknya penyakit, mewabahnya virus HIV dan AIDS di desa kita dll. Di bidang ekonomi misalnya susahnya mencari lapangan pekerjaan, pertanian yang merosot, tidak adanya terobosan sektor ekonomi baru untuk dijadikan lapangan pekerjaan. dan masih banyak masalah yang perlu kita gali dan kita petakan mana yang akan jadi perioritas yang akan kita selesaiakn terlebih dahulu.

2.Menyiapkan Konsep atau solusi permasahan

Setelah beragam permasalahan kita kumpulkan dan kita list secara skala prioritas saatnya kita mencoba menguaraikan masalah itu dan mencari alternatif penyelesaian masalah itu.misalnya Masalah ekonomi dimana lapangan pekerjaan susah  dicari, kita harus menemukan alternatif lapangan pekerjaan baru atau meningkatkan kualitas peluang usaha yang sudah ada, seperti mendorong BUMDes sebagai entry point menciptakan peluang usaha bersama sektor usaha kecil dan menengah atau sektor jasa jika memang pasarnya besar dengan melibatkan jejaring desa sebagai captive market dan pemuda sebagai penggerak unit usahanya.

BACA JUGA:  4 Keterampilan Pendamping Desa yang Perlu Dikuasai

3. Menyiapkan Pelaku dan Pendanaan

Setelah , masalah ketemu dan solusi pemecahan masalah kita dapat saatnya kita menyiapkan pelaku dan dari mana biaya untuk mewujudkan cita – cita dan menjalankan solusi pemecahan maslah didesa. Pelaku kegiatan selain pemuda yang ada didesa sebagai motor penggerak juga harus ada para ahli dibidangnya seperti konsultan dibidang teknologi, kewira usahaan, pertanian, perikanan, kesehatan dll, untuk merekut mereka kita harus mendata potensi sumberdaya manusia yang ada didesa kita dan mencari relawan yang mau membantu.

Banyak organisasi diluar kita yang mempunya visi misi pembangunan desa. selain itu dalam hal pendanaan bisa dibentuk Bank desa dimana anggotanya adalah semua masyrakat desa dan pengelolanya juga masyarakat desa itu dan orientasi keuangannya untuk permodalan ekonomi dan kegiatan sosial desa itu sendiri, Bisa juga dengan dibentuk Badan Usaha milik desa ( BUMdes ) dimana badan usaha tersebut mengelola aset desa dan masyarakat sehingga hasilnya bisa digunakan untuk mewujudkan pembangunan desa itu. Bumdes bisa mengelola tanah – tanah desa yang tidak terpakai , lahan – lahan produktif, menjadi penggerak UKM – UKM dalam hal pemasaran dll, bisa juga bekerja sama dengan badan – badan / lembaga – lembaga pendanaan bisa dari Lembaga swadaya masyarakat, NGO ( Non Goverment Organizations ) baik dalam negeri maupun NGO asing, dan dari pendanaan pemerintah dan dana dari luar negeri yang bermitra dengan program pemerintah.

4. Membentuk tim penggerak pembangunan desa.

Hal terpenting lainnya adalah menyiapkan tim penggerak sebagai alat untuk berjuang mewujudkan cita – cita itu. Dengan adanya organisasi / tim yang legal, maka dalam hal pendekatan kepada masyarakat atau menghimpun mereka akan lebih mudah, bisa bekerja sama denga pemerintah desa, dan bisa berhubungan dengan organisasi – organisasi diluar yang mempunyai visi misi yang sama, karena saat ini banyak sekali organisasi diluar baik nasional maupun International yang bisa mengucurkan dana untuk pembangunan sektor perdesaan, dengan organisasi yang legal maka pergerakan pemuda dalam membangun desa akan lebih masif dan terarah. Dalam membentuk tim ini pemuda dengan organisasinya harus mampu merangkul semua elemen masyarakat, semua harus dilibatkan, pemerintah desa dan masyarakat harus mampu memberi kontribusi bagi tim penggerak. Tim penggerak pembangunan desa harus mampu membuat program – program berdasarkan pada permasalahan yang ada di desa dan konsep serta solusi yang telah di tentukan bersama, program haruslah terarah, terukur dan transparan.

Desa yang maju adalah harapan semua masyarakat, desa madani adalah awal peradaban bangsa yang madani, maka pemuda adalah harapan sebuah kemajuan desa dan bangsa pada umumnya. Indonesia bangkit pemuda membangun negeri.

Pewarta : Ghozi Ahmad

Editor : Prabu Siliwangi

error: Content is protected !!