Mengupas Asumsi Masyarakat Pagerungan Kecil tentang Desa Digital

Prabu Siliwangi

BAJAUINDONESIA.COM- SAPEKEN- Website ini ditulis untuk mengupas wacana yang beredar di masyarakat sekitar kecamatan sapeken khususnya desa pagerungan kecil.

Berdasarkan wacana seusai pelaksanaan launching desa digital kemarin (04/04/2021) bersama Wakil Bupati Nyai Dewi Khalifah, pasti ada di benak beberapa warga yang bertanya-tanya apa itu Launching dan apa itu desa digital.

Berdasarkan pemahaman masyarakat pada umumnya, mayoritas dari mereka menganggap ketika ada kata “digital” maka itu artinya masyarakat secara bebas mengakses internet sesuka hati dengan lancar dan cepat, entah itu digunakan sesuai kebutuhan atau keinginan, intinya bebas sebebas-bebasnya. Dari situlah, penulis perlu memaparkan bagaimana rincian detailnya mengenai desa digital tersebut.

Pertama; menurut KBBI, launching berasal dari bahasa Inggris yang bermakna peluncuran, sedangkan arti lebih jelasnya adalah peluncuran atau pengenalan suatu kegiatan, program atau produk kepada target untuk sampai pada tujuan bersama.

BACA JUGA:  Komunitas Nelayan Tradisional dan Porsen Lokal di Pagerungan Kecil Keberatan dengan Maraknya Porsen dari Luar Daerah

Kedua; Desa digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi. Nantinya, seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, koneksi internet akan dibenahi, command center dibangun, dan masyarakat desa dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya.

Hal ini diluncurkan sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah ketimpangan digitalisasi masyarakat pedesaan dengan perkotaan menjadi salah satu problem desa dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Kesimpulannya, Desa Digital bukan berarti kita menggunakan akses internet tanpa peduli itu bermanfaat atau tidak. Namun, dari situlah kita mesti memahami bahwa masyarakat madani harus memiliki kemampuan berpikir dan bijak menggunakan sistem digitalisasi untuk memajukan dan mengembangkan potensi diri, masyarakat dan wilayah Pagerungan Kecil.

BACA JUGA:  Sejarah Nama dan Bahasa Sapeken Sumenep Jawa Timur

Desa digital merupakan salah satu program untuk mengurangi kesenjangan arus informasi yang terjadi di desa. Konsep desa digital merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian.

Dengan Desa Digital, warga desa khususnya generasi muda bisa belajar Bahasa Inggris melalui pelatihan secara online dengan pengajar dari luar negeri. Warga juga dapat menonton tayangan yang bermanfaat yang tayangannya akan diatur oleh kepala desa. “Ini akan semakin membuka akses informasi, pendidikan dan meningkatkan produktivitas juga pemasaran produk-produk lokal.

Akses internet juga diahrapkan dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mempromosikan produk-produk lokalnya menggunakan saluran e-commerce atau market place. “BUMDes dapat bekerja sama dengan startup lokal menggunakan internet of things (IoT) untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi. Pada gilirannya kesejahteraan masyarakat akan meningkat melalui inovasi digital

BACA JUGA:  Budaya Perkawinan di Pagerungan Kecil Sumenep Madura Jawa Timur

Semoga tulisan ini bermanfaat, terimakasih

Penulis: Ali Al-Habsyi Editor: Prabu Siliwangi

error: Content is protected !!
× Chat Redaksi