Opini  

LEO K.A: Untuk Sebuah Perubahan Harus Menerima Perbedaan dan Kritikan

Avatar

Tulisan Oleh: Leo Kusuma Arsyad

BAJAUINDONESIA.COM: Makasar – (05/11/2019. Berbicara tentang perubahan tentunya tidak terlepas dari sebuah kerja dan proses, bisa saja perubahan itu dari arah kiri dan kanan, dari bawah dan dari atas, dari mundur menjadi maju, atau bahkan sebaliknya, bahkan kritik serta saran pun sangat menunjang untuk sebuah perubahan, tentunya selagi kritik itu adalah kritik yg sifatnya membangun.

Baca Juga:

BACA JUGA:  Suku Bajau Akan Punah Jika Tidak Mempertahankan Tradisi dan Budaya

Perubahan menjadi hal yang sangat diharapkan baik itu oleh orang perorang, kelompok, pekolompok, organisasi, juga suku, yang tentunya perubahan mengarah pada hal yang positif, maju menuju ke arah yang lebih baik.

Suksesnya perubahan tentu sangat bergantung pada siapa yang berani memulainya, jadi butuh seorang pelopor yang harus menjadi tonggak utama terjadinya sebuah perubahan.

Perubahan sangat identik dengan sebuah kemajuan ataupun kemunduran. Sang pelopor menjadi kunci ke arah mana perubahan tersebut akan dibawa, namun seorang pelopor pun tidak dapat bergerak sendiri untuk mengubah sesuatu. Oleh sebab itu, kerja sama antar semua yang menginginkan perubahan sangat menetukan tujuan dari apa yang di harapkan dari perubahan tersebut.

Kita sebagai pemuda, tentunya perubahan berada di atas pundak kita, sebab pada diri kita sebagai pemudalah sangat banyak potensi yang bisa diharapkan, karena pemuda memiliki semangat yang sulit dipadamkan. Terlebih jika semangat itu diadaptasi dan dipoles dengan ilmu pengetahuan serta dapat diimplementasikan melalui aksi nyata. Maka akan terciptalah suatu perubahan.

BACA JUGA:  4 Keterampilan Pendamping Desa yang Perlu Dikuasai

Secara teori memang tidak bisa kita pungkiri bahwa untuk menuju ke arah perubahan banyak proses dan tantangan, dalam setiap proses itu akan muncul berbagai macam saran, masukan, masalah bahkan kritikan, dan itu menjadi tantangan dalam proses perubahan.

Jika semua kendala kita maknai dengan pemikiran positif, maka semua itu akan menjadi bumbu penyedap rasa dalam proses perubahan tersebut, tetapi jika semua kendala itu kita maknai dengan cara negatif sudah pasti akan membuat rasa perubahan itu hambar bahkan tidak enak untuk di makan, yang pada akhirnya tujuan dari perubahan itu hanya akan menghasilkan perpecahan bukan persatuan.

Perbedaan pendapat dalam satu organisasi atau kelompok adalah salah satu hal yang wajar, di mana masing2 kita bisa mengutarakan pendapat demi kemajuan bersama, akan menjadi hal yg tidak wajar jika melarang seseorang untuk mengutarakan pendapat. Oleh karena itu, saat kita berbicara dalam ranah kelompok atau organisasi maka saat itu kita sedang berbicara tentang orang banyak, dan masing-masing orang mempunyai hak untuk mengutarakan pendapat.

BACA JUGA:  Erni Bajau: Hampir Semua Orang (di Jakarta) Tidak Mengenal Suku Bajau

Mari satukan pendapat yang berbeda demi kemajuan Suku kita, karena kita semua ibarat mata pancing yang tidak pernah memilih ikan yang akan memakan umpannya, di mata kail semua ikan sama.

Sallah Pasidakauang

??

error: Content is protected !!