Imbauan untuk Masyarakat Sapeken,Hindari keluar rumah selama tidak ada keperluan mendesak

Prabu Siliwangi

Penulis : Prabu Siliwangi

Sapeken SumenepWabah virus corona atau Covid-19 sudah cepat menyebar ke beberapa wilayah di tanah air. Total kasus positif corona di Indonesia kian hari bertambah.

Virus yang bersumber dari Kota Wuhan, Cina, itu pun membuat sejumlah warga di pelosok tanah air khawatir.

Salah satunya, warga kepulauan Sapeken. Pulau yang terletak di ujung paling timur Sumenep itu khawarir lantaran para perantau dari Jawa dan Batam terus berdatangan ke Sapeken. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran menyebarnya virus Covid- 19 di kepulauan.

Salah satu dokter Puskemas Sapeken dr Danang mengungkapkan, kedatangan warga dari zona merah akan berdampak terhadap resiko penularan Covid- 19 kepada warga setempat.

Sebelum kedatangan warga dari zona merah aman tentram, artinya warga tidak ada resiko tertular Covid-19. Kemudian warga dari zona merah mulai berdatangan ke sapeken, resiko tertular jadi 100%,” kata dr Danang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/3).

Warga Sapeken, kata dr Danang, harus bercermin terhadap penularan virus yang terjadi di Itali. Penularan  Covid-19 akan cepat menular jika ODR atau ODP dan warga yang sehat masih berkerumunan dan masih saling berkontak langsung di area Sapeken.

“Ini rantai penularan tidak bisa dihindari,” ungkapnya.

Atas kelalain itulah, lanjut dr Danang, sekarang sudah banyak warga Sapeken yang mengeluh batuk, pilek, dan demam.

BACA JUGA:  Suku Bajo dan Perkampungannya di Wakatobi

Hal itu bisa menjadi resiko penularan Covid-19 semakin tinggi, sebab kekebalan imunitas sudah mulai turun.

“Mereka datang ke Faskes pribadi maupun Puskesmas memeriksakan dirinya terkait keluhan itu, sedangkan kami Nakes sudah mulai kehabisan APD untuk melayani mereka, bahkan ruang Ranap khusus isolasi yang sesuai protap penanganan Covid- 19 belum ada,” bebernya.

Karena itu, dr Danang memohon dengan sangat agar warga kepulauan tetap berdiam diri di rumah, anak sekolah tetap main di rumah, anak kuliahan yang baru datang tidak kumpul dulu, begitu pula dengan emak- emak tidak mondar mandir di jalan tanpa urusan yang mendesak.

“Kami harapkan warga mematuhi, tapi ternyata ya tetap saja berkeliaran di luar. Malah kalau ada yang sakit dikerumuni. Mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk masa depan Sapeken terbebas dari Covid- 19,” himbau dr Danang.

“Kita tidak perlu menunggu APD habis, tidak perlu membuktikan petugas tumbang satu persatu atau warga mulai berdatangan untuk berobat, atau obat sudah mulai habis. Tapi tindakan langsung memutus rantai penyakit itu sangat diperlukan,” tuturnya lagi.

Sebelumnya, organisasi Pemuda Persis bersama Kapolsek Sapeken menggelar himbauan keliling kampung agar warga tetap berada di rumah.

Dalam himbauan itu, Pemuda Persis bersama Kapolsek mewanti- wanti pentingnya menjaga kebersihan di lingkugan masing- masing untuk mencegah masuknya Covid- 19.

BACA JUGA:  Mengawal Sertifikat Tanah atas Rumah Masyarakat Bajau di Atas Laut, Ketua Umum POSBI Beraudiensi ke Wakil Menteri ATR BPN Menagih Janji Presiden RI

“Pentingnya menjaga perilaku bersih. (cuci tangan dan hidung yang benar, menjaga kebersihan  tubuh, pakaian dan lingkungan, bangun anti body setiap anggota masyarakat dengan cara berolah raga yang cukup, berjemur di pagi hari,” bunyi himbauan yang diumumkan para Pemuda Persis bersama Kapolsek Sapeken.

Selain itu, isi himbauan yang dipelopori Pemuda Persis Sapeken menegaskan agar warga mengurangi keluar rumah bila dianggap tidak ada keperluan yang mendesak, termasuk menjaga jarak sesama warga.

“Hindari keluar rumah selama tidak ada keperluan yang mendesak, hindari bersalaman bukan karena marah,
Jaga jarak pergaulan bukan karena sombong,” bunyi himbauan.

Berikut himbauan lengkap kepada seluruh masyarakat untuk mencegah Covid- 19.          

Menghadapi  virus yang sekarang melanda hampir seluruh negeri, maka penting kiranya, kita bersama sama bersatu padu, untuk memperkecil segala  kemungkinan yang terjadi seperti:

1. Pentingnya menjaga perilaku bersih, cuci tangan dan hidung yang benar, menjaga kebersihan tubuh, pakaian dan lingkungan, bangun anti body setiap anggota masyarakat dengan cara berolah raga yang cukup, berjemur di pagi hari jam 10.00 dll.

2. Menyediakan alat- alat tangkis virus untuk setiap rumah (bahan/alat semprot, tutup hidung/tangan, dll).

3. Menyiapkan bahan kebutuhan (konsumsi) harian yang cukup disetiap rumah anggota masyarakat.

BACA JUGA:  Ketum POSBI, Erni Bajau Ajukan 7 Usulan DIM dalam RUU Kesehatan ke Kemenkes RI untuk Masyarakat Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, dan Masyarakat Perairan Laut

5. Hindari keluar rumah selama tidak ada keperluan yang mendesak, hindari bersalaman bukan karena marah,
Jaga jarak pergaulan bukan karena sombong, hindari kerumunan terutama terhadap orang asing bukan karena bermusuhan, tapi karena kita mencintai kita semua.

6. Mencegah dengan ketat prilaku anggota masyarakat yang masih melanggar agama.                                                          
7. Menyemarakkan, perbanyak ibadah dan doa pada setiap pribadi/rumah tangga agar wabah corona ini cepat berlalu. Untuk itu, selalu waspada jangan panik.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
× Chat Redaksi